Hati-Hati Dosa Tersembunyi: Menyandarkan dan Meyakini Pengaruh kepada Selain Allah



DI antara bentuk syirik dalam ucapan adalah menyandarkan sebagian kejadian kepada selain Allah SWT dan meyakini bekasnya pada kejadian tersebut. Misalnya, mengatakan: “Seandainya tidak ada si fulan, niscaya akan terjadi ini dan itu.” Atau “Andai bukan karena adanya bejana-bejana di rumah, niscaya akan masuk maling.” Juga ucapan-ucapan sejenis itu yang menyandarkan kejadian-kejadian kepada sebab-sebab itu sajalah yang menimbulkan kejadian tersebut.

Hal itu tidak berarti meniadakan sama sekali bekas yang ditimbulkan oleh sebab-sebab kepada musabab. Itu adalah kejahilan terhadap hikmah yang diciptakan Allah yang telah meletakkannya dan menjadikannya sebagai sebab. Yang dimaksud di sini adalah meyakini (beritikad) bahwa kejadian itu adalah semata karena kehendak dan ke Maha Bijaksanaan Allah dan bukan karena semata akibat dari kejadian itu.

Dalam firman Allah SWT sebagai berikut: “Janganlah kamu menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah sedangkan kamu mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 22).

Menurut Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ayat di atas, sekutu-sekutu adalah syirik yang lebih samar dari (suara) langkah semut di atas batu hitam di tengah malam gulita. Yakni engaku mengatakan , ‘Andai bukan karena adanya anjing ini, niscaya akan masuk maling.’

Ibnu Abbas bahwa ia berkata, “sesungguhnya sebagian kamu benar-benar akan berbuat syirik sampai pada anjingnya. Karena ia berkata, ‘Kalau bukan karenanya, niscaya kita sudah kecurian semalam.’
Hal ini menunjukan bahwa ia menggantungkan diri kepada selain Allah SWT. Padahal, segala sesuatu yang terjadi karena kehendak Allah SWT.