“Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah dimana terletaknya Kaabah adalah pusat kepada planet Bumi.”
Berdasarkan penelitian di atas, bahwa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Mekah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. – (Dipetik dari Eramuslim “Makkah Sebagai Pusat Bumi” Oleh Dr. Mohamad Daudah)
Neil Amstrong membuktikan bahwa kota Mekah dimana terletaknya Kaabah adalah pusat kepada planet Bumi, sedangkan Al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu telah berbicara mengenai kota Mekah dan kaabah adalah pusat bumi ini.
Ketika kali pertama Neil Amstrong melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata bertumpu di kawasan yang sangat gelap, dan di manakah ia berpusat?” Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Para angkasawan telah menemui bahwa planet Bumi itu mengeluarkan satu radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut hilang dan seperti ada alasan tersembunyi di balik penghapusan halaman web tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyatalah radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, dan tepatnya berasal daripada Kaabah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir). Hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berkelanjutan. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Kaabah di planet Bumi dengan Kaabah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, terdapat suatu ruang yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, di mana apabila kita mengeluarkan kompas di kawasan tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarikan yang sama besar antara kedua kutub .
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka dia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Kaabah, maka seakan-akan diri kita dicas oleh suatu tenaga misteri yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi kaabah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya menyatakan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga boleh terapung di air. Di sebuah museum di negara Inggris, terdapat tiga buah potongan batu tersebut (dari Kaabah) dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem surya kita.